Ustdadz Taurihan dan Para Ustadz-Ustadzah serta para santri menyambut rombongan KKL FUAD UIN Gus Dur dengan baik di Aula Bali Bina Insani. Penyambutan juga dimeriahkan dengan tampilan para santri dan siswi yaitu berpidato dengan tiga Bahasa, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Bahasa Bali serta Tari Bali.
Dalam sambutannya Ustadz Taurichan menyatakan "siswa siswi di BBI diajarkan untuk membangun pondasi sejak mencari Ilmu baik Tsanawiyah hingga Aliyah dengan merawat ruhaniyyah yaitu sholat malam tahajjud, dll serta sholat dhuha awal hari. Di sekolah pun ada pelajaran umum dan kami padukan pelajaran slafiyah (kitab-kitab klasik) di pelajari di sekolah. Alhamdulillah sekolah BBI juga telah memiliki prestasi yang sangat baik mengalahkan sekolah negeri hingga bisa mewakili Bali untuk olimpiade di Jakarta"
"Ada 200 santri yg berasal dari wilayah Jawa-Bali", imbuh Taurichan.
Sambutan Ustadz Taurichan diperkuat dengan sambutan pengantar Prof. Dr. H. Sam'ani, M.
Ag., bahwa "kedatangan teman-teman mahasiswa ke BBI ini untuk membangun Tri Dharma melalui belajar secara langsung ke BBI. Sebab BBI telah lama berjuang membangun agama Islam di tengah kemajemukan. UIN Gus Dur Pekalongan menjadi salah satu kampus yg membangun nilai-nilai moderasi beragama. Maka sangat relevan untuk belajara mengambil banyak ilmu dan pengalaman BBI dan menjaga dan membangun moderasi di tengah Masyarakat"
KKL dibekali dengan Materi oleh Ustadz Utsbani M, Pd. tentang sejarah pendirian BBI dan perjalanan membangun Toleransi di Bali dalam sebuah pondok dan Sekolah Keagamaan. Meski Islam minoritas tetapi BBI istiqomah membangun bersama masyarakat yang beragama mayoritas. Hasilnya ialah BBI menjadi pondok pesantren sekaligus pendidikan Keagamaan yang sukses menjadi wadah membangun Masyarakat majemuk.